SEMARANG – Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) kembali menggelar International Summer Course 2025 dengan tema “Disaster Behavioral Health in Preventing Disaster-Related Social Issue”. Acara yang berlangsung sejak Senin 25 Agustus hingga 4 September 2025 ini diawali dengan registrasi dan opening ceremony yang mengangkat subtema “Trauma Healing & Mental Health Awareness”.
Kegiatan ini menghadirkan pakar internasional, di antaranya Yonathan Asikin, Ph.D dari University of the Ryukyus, Okinawa, Japan yang membawakan materi “Complementary Therapy for Psychological Issue-Related Disaster”. Selain itu, Prof. Dr. Meidiana Dwidiyanti, S.Kp., M.Sc dari FK Undip turut menyampaikan paparan tentang “Mental Health and Trauma Healing”. Acara kemudian dilanjutkan dengan panel diskusi interaktif yang melibatkan peserta dari berbagai negara.
Ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini menghadirkan 28 pembicara internasional dari Filipina, Australia, Inggris, Jepang, dan Taiwan. Tahun ini tercatat ada 139 peserta internasional, terdiri atas 63 mahasiswa dari Filipina serta peserta lain dari Jepang, Malaysia, dan Tiongkok.
“Program ini dirancang tidak hanya untuk memperluas pengetahuan tentang hubungan antara kesehatan dan bencana, tetapi juga untuk membangun jejaring internasional. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi wadah kolaborasi serta meningkatkan reputasi akademik Fakultas Kedokteran Undip di kancah global,” ujar Sri Padma Sari, M.N.S., Ph.D dalam Opening Ceremony pada Selasa (26/8/2025).
Dekan Fakultas Kedokteran Undip, dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes, Sp.B (K) Onk menegaskan pentingnya sinergi antarnegara dalam menghadapi tantangan kebencanaan.
“Kita tidak bisa mengelola bencana sendirian, kita perlu memperkuat kolaborasi,”tegas Dekan FK Undip.
Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU, Direktur Reputasi Kemitraan dan Konektivitas Global Undip, bahwa kegiatan ini sejalan dengan program World Class University (WCU).
“Sebagai bagian dari WCU, UNDIP siap berkontribusi dalam kolaborasi ilmiah dengan universitas lain, terutama dalam penanggulangan bencana,” ungkapnya.
Salah satu partisipan bertanya mengenai materi yang disampaikan saat International Summer Course 2025 yang digelar di Ruang Serba Guna Gedung A FK Undip, Semarang pada Selasa (26/8/2025).
International Summer Course 2025 yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini dirancang dengan sejumlah tujuan strategis. Program ini memperkenalkan pendekatan berbasis evidence dalam intervensi kesehatan perilaku kebencanaan, khususnya dalam menghadapi dampak sosial maupun psikososial akibat bencana.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa kesehatan—baik dari Indonesia maupun luar negeri—mengenai keterkaitan antara bencana alam dan bencana sosial yang kerap terjadi di masyarakat. Melalui rangkaian materi dan diskusi, peserta juga diajak untuk memahami strategi mitigasi, adaptasi, serta upaya trauma healing dan pemulihan kesehatan mental pada masyarakat terdampak bencana.
Lebih jauh, program ini tidak hanya menjadi forum akademik, tetapi juga wadah kolaborasi internasional dalam bidang manajemen bencana berbasis kesehatan perilaku. Kehadiran peserta dan pakar dari berbagai negara sekaligus menjadi momentum bagi Universitas Diponegoro untuk semakin memperkuat reputasinya di tingkat global, baik sebagai pusat pendidikan maupun riset di bidang kesehatan.Dengan adanya kegiatan ini, FK Undip berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam penanganan kebencanaan berbasis kesehatan, sekaligus memperkuat kolaborasi global demi terciptanya ketahanan sosial dan kesehatan masyarakat pascabencana.(*)