CDIA Tingkatkan Kepemilikan Anak Usaha, Perkuat Bisnis Pelayaran Nasional

Senin, 06 Oktober 2025 | 08:32:46 WIB
CDIA Tingkatkan Kepemilikan Anak Usaha, Perkuat Bisnis Pelayaran Nasional

JAKARTA - Langkah strategis kembali diambil oleh emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), dalam memperkokoh bisnis pelayaran dan logistiknya.

Perseroan memperluas kendali terhadap dua entitas anak usaha di sektor angkutan laut melalui peningkatan kepemilikan saham yang mencapai total transaksi sebesar Rp2,68 triliun. Langkah ini menjadi bagian dari upaya CDIA untuk memperkuat ketahanan bisnis dan mendukung rantai pasok industri milik Chandra Asri Group.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip pada Minggu, 5 Oktober 2025, CDIA tercatat melakukan empat objek transaksi yang saling berkaitan, seluruhnya dilaksanakan pada 1 Oktober 2025. T

ransaksi-transaksi ini mencerminkan strategi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat fondasi bisnis logistik laut yang menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan grup.

Objek transaksi pertama melibatkan pemberian pinjaman oleh CDIA kepada PT Buana Primatama Niaga (BPN) senilai maksimum Rp1 triliun dengan bunga mengacu pada JIBOR 3 bulan + 1,75% dan tenor hingga 31 Desember 2032. Pembayaran bunga akan dilakukan setiap tanggal 25 Maret, Juni, September, dan Desember.

Sementara itu, transaksi kedua mencakup penerbitan saham baru oleh PT Chandra Shipping International (CSI) sebanyak 18.138.724 lembar dengan total nilai Rp2,72 triliun, yang kemudian diambil bagian oleh CDIA dan BPN.

Transaksi ketiga melibatkan PT Marina Indah Maritim (MIM) yang menerbitkan 18.027.795 saham baru senilai Rp1,80 triliun. Selanjutnya, dalam objek transaksi keempat, CDIA bersama anak usahanya PT Chandra Samudera Port (CSP) mengambil alih saham CSI dan MIM yang sebelumnya dimiliki BPN, dengan total nilai transaksi mencapai Rp2,68 triliun.

Manajemen CDIA menyampaikan bahwa setelah seluruh transaksi rampung, BPN telah melunasi seluruh kewajiban pinjaman kepada perseroan. “Dengan telah terlaksananya Objek Transaksi IV, maka kemudian PT BPN melakukan pelunasan pinjaman kepada perseroan atas objek transaksi I sehingga seluruh kewajiban PT BPN atas pinjaman kepada perseroan telah terlunasi,” ujar manajemen.

Pasca-transaksi tersebut, CDIA kini menguasai 99% saham di PT CSI dan PT MIM, sementara satu lembar saham di masing-masing entitas dipegang oleh PT CSP. Dengan struktur baru ini, kedua perusahaan resmi menjadi anak usaha terkonsolidasi penuh di bawah CDIA, yang memperkuat posisi perseroan di sektor logistik laut nasional.

Selain memperluas kepemilikan di dua entitas tersebut, CDIA juga memberikan pinjaman kepada PT Redeco Petrolin Utama senilai Rp11 miliar dengan bunga 8,11% per tahun dan tenor 36 bulan yang dapat diperpanjang. Entitas ini menjalankan bisnis di sektor perdagangan besar non-otomotif, pergudangan, dan aktivitas penunjang angkutan. Termasuk di dalamnya perdagangan besar bahan dan barang kimia, serta pengelolaan penyimpanan logistik.

Konsolidasi bisnis ini datang setelah performa keuangan CDIA menunjukkan lonjakan signifikan pada semester I/2025. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, CDIA membukukan pendapatan sebesar US$66,87 juta, naik 41,94% dibandingkan US$47,11 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Lebih mengesankan lagi, EBITDA CDIA melonjak 468,3% year-on-year (YoY), dari US$12,6 juta menjadi US$71,9 juta. Dari situ, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$67,84 juta, atau naik 330% dibandingkan US$15,77 juta pada semester I/2024. 

Jika dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp16.129 per dolar AS, laba bersih CDIA setara dengan Rp1,09 triliun.

Direktur CDIA Jonathan Kandinata menjelaskan bahwa kinerja solid tersebut mencerminkan ketahanan dan strategi pertumbuhan yang disiplin dari anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) tersebut. 

“Laba bersih melonjak ditopang pilar logistik sebagai mesin pertumbuhan utama melalui akuisisi PT Marina Indah Maritim dan PT Barito Investa Prima [kini PT Chandra Investa Prima], yang memperluas jejak logistik terintegrasi CDI Group di laut dan darat,” ujar Jonathan.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, CDIA menyelesaikan akuisisi PT Barito Investa Prima pada semester pertama 2025. Di saat yang sama, perusahaan juga telah mengoperasikan dua kapal pengangkut gas ethylene untuk memperkuat kapabilitas maritim sekaligus memperdalam integrasi rantai pasok antara aset Chandra Asri Group di Indonesia dan Singapura.

Jonathan menambahkan, perusahaan mengalokasikan dana hasil initial public offering (IPO) sebesar Rp2,4 triliun untuk memperluas kapasitas bisnis logistiknya. Dari jumlah itu, Rp0,9 triliun digunakan untuk pengadaan tambahan kapal, sementara Rp1,5 triliun difokuskan pada pengembangan fasilitas tangki penyimpanan, pipa ethylene, dan sarana pendukung pelabuhan. 

“Secara keseluruhan, inisiatif ini memperluas kapasitas layanan, memperdalam integrasi rantai nilai, dan memperkuat peran CDI Group sebagai penggerak utama konektivitas regional dan solusi infrastruktur,” jelasnya.

Selain itu, CDIA juga memperkuat struktur permodalannya melalui pinjaman jangka panjang Rp2 triliun dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) serta tambahan penyertaan modal US$185 juta dari Chandra Asri Group dan EGCO Group selaku pemegang saham.

Dengan strategi ekspansi agresif dan efisiensi finansial yang solid, langkah CDIA memperbesar kepemilikan di sektor pelayaran dinilai menjadi bagian dari upaya memperkokoh ketahanan bisnis dan memperluas kontribusi terhadap infrastruktur logistik nasional. Melalui integrasi bisnis laut dan darat, CDIA berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam penguatan rantai pasok industri petrokimia dan energi di Indonesia.

Terkini

Ahli Ungkap Risiko Kesehatan Bantal Jika Tidak Diganti

Senin, 06 Oktober 2025 | 15:43:06 WIB

Cara Menyimpan Kopi Biji Agar Selalu Segar dan Aromatik

Senin, 06 Oktober 2025 | 15:43:04 WIB

7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Karpet Mudah Kotor

Senin, 06 Oktober 2025 | 15:43:02 WIB

Alpukat Cepat Cokelat? Begini Cara Aman Menikmatinya

Senin, 06 Oktober 2025 | 15:42:42 WIB