CDIA Akuisisi Penuh CSI dan MIM, Prospek Cerah Analis

Rabu, 08 Oktober 2025 | 15:46:15 WIB
CDIA Akuisisi Penuh CSI dan MIM, Prospek Cerah Analis

JAKARTA - PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) menunjukkan langkah ekspansi agresif di sektor pelayaran domestik.

Perusahaan kini resmi menguasai 100% saham dua entitas afiliasinya, PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), setelah membeli sisa kepemilikan dari PT Buana Primatama Niaga (BPN). 

Akuisisi ini dinilai analis membuka peluang peningkatan pendapatan jangka panjang serta efisiensi biaya logistik bagi CDIA, seiring perusahaan berubah status menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada Juli 2025.

Sebelumnya, CDIA hanyamenguasai 49% saham di CSI dan MIM, sedangkan 51% sisanya dimiliki oleh BPN saat kedua perusahaan masih berstatus Penanaman Modal Asing (PMA). Perubahan status menjadi PMDN menjadi momentum bagi CDIA untuk mengambil alih seluruh saham BPN di kedua entitas tersebut.

Proses akuisisi diawali dengan perjanjian pinjaman antara CDIA dan BPN pada 28 Juni 2024, yang kemudian diamandemen pada 10 Juni 2025. Pinjaman ini digunakan untuk mendukung aktivitas usaha BPN, termasuk penyertaan modal di CSI dan MIM, serta uang muka untuk akuisisi saham.

Berdasarkan akta pemegang saham, modal ditempatkan dan disetor CSI meningkat signifikan dari Rp 127,65 miliar menjadi Rp 2,85 triliun. Dari total modal baru ini, CDIA menambah porsi sebesar Rp 1,33 triliun, sedangkan BPN menyetor Rp 1,39 triliun. Di MIM, modal juga meningkat dari Rp 523,68 miliar menjadi Rp 2,33 triliun, dengan kontribusi CDIA sebesar Rp 883,36 miliar dan BPN Rp 919,42 miliar.

Setelah proses permodalan rampung, CDIA melanjutkan langkah akuisisi penuh. BPN resmi melepas seluruh sahamnya di CSI senilai Rp 1,46 triliun, serta menjual kepemilikan di MIM senilai Rp 1,22 triliun kepada CDIA. Dengan demikian, CDIA kini menguasai sepenuhnya kedua perusahaan pelayaran tersebut.

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, menilai langkah ini sangat strategis. Menurutnya, akuisisi ini bukan sekadar penambahan aset, tetapi juga memperluas potensi pendapatan jangka panjang CDIA. “Integrasi CSI dan MIM diyakini mampu menekan biaya logistik, meningkatkan utilisasi armada, serta memperkuat recurring income dari bisnis pelayaran,” jelas Wafi, Selasa (7/10/2025).

Wafi menambahkan, arah bisnis CDIA semakin ekspansif setelah berubah status menjadi PMDN. Potensi sektor logistik laut dianggap sangat besar, seiring meningkatnya volume perdagangan dan kebutuhan rantai pasok domestik. Dengan penguasaan penuh atas CSI dan MIM, CDIA dapat lebih leluasa melakukan koordinasi operasional dan strategi pertumbuhan, termasuk optimasi armada dan efisiensi biaya operasional.

Selain itu, sinergi dengan Grup Barito juga dinilai dapat memperkuat prospek CDIA ke depan. Sinergi ini memungkinkan CDIA untuk memanfaatkan jaringan dan sumber daya yang lebih luas, sekaligus memperkuat posisi perseroan dalam industri logistik dan pelayaran domestik.

Bagi investor, akuisisi ini menjadi sinyal positif. Wafi merekomendasikan trading buy saham CDIA dengan target harga jangka menengah di kisaran Rp 2.800–Rp 3.000 per saham. Menurut analis ini, langkah strategis CDIA tidak hanya menambah nilai aset, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan berulang dan memperbaiki profil risiko perusahaan.

Proses akuisisi penuh ini juga menunjukkan kematangan CDIA dalam mengambil keputusan strategis. Dari awal hanya memiliki 49% saham, hingga kini sepenuhnya menguasai CSI dan MIM, perusahaan memperlihatkan fokus pada ekspansi yang terukur dan sinergis dengan strategi bisnis utama.

Dengan penguasaan penuh, CDIA dapat melakukan berbagai inovasi dan pengembangan layanan pelayaran. Hal ini termasuk peningkatan efisiensi operasional, pemeliharaan armada yang lebih optimal, serta perencanaan keuangan yang lebih strategis. Semua langkah ini diharapkan akan berdampak langsung pada kinerja perusahaan dan nilai pemegang saham.

Secara keseluruhan, akuisisi ini menegaskan ambisi CDIA dalam memperkuat sektor pelayaran domestik. Langkah ini sekaligus memperlihatkan kepercayaan manajemen terhadap pertumbuhan jangka panjang dan potensi pasar logistik laut yang terus meningkat di Indonesia.

Terkini